Bobby menyebut tiga jenis kapal yang masih disewa dari luar negeri adalah kapal offshore yang digunakan untuk mengebor minyak di lepas pantai. Lalu ada kapal untuk pemasangan kabel bawah laut atau kapal drilling dan kapal pengerukan.
"Kita masih membutuhkan kapal di luar kebiasaan," kata Bobby di Hotel Borobudur, Jakarta, Senin (9/12).
Bobby mengungkapkan, kebutuhan jenis kapal ini sangat besar di Indonesia, terlebih lagi saat ini Indonesia sedang giat-giatnya membangun infrastruktur, seperti pelabuhan.
"Kebutuhan 3 kapal itu ya tinggi karena kita membangun pelabuhan mesti dikeruk, membangun telekomunikasi mesti masang kabel laut dan membangun minyak dan gas bumi juga pipa. Kita kan mesti terus menerus sewa. Kadang-kadang kebutuhan kapal laut itu hanya angkut penumpang dan barang atau transportasi," jelas Bobby.
Menurut Bobby, untuk para pengusaha dengan jangkauan bisnis yang kecil, lebih memilih untuk sewa kapal tersebut karena harga pembelian kapal yang sangat mahal. Sewa jauh lebih efisien. Kapal-kapal tersebut biasanya disewa dari Belanda, China dan Singapura.
"Kita sewa dari mana saja. Contoh pengerukan itu kapal dari Belanda melalui mekanisme Business to Business (B to B). Kalau drilling unit untuk pengeboran ini investasi besar dan teknologi khusus dan ini kapal-kapal besar antara benua. Tidak hanya kepentingan satu negara, jadi bisa 3-4 tempat. Dipakai pada waktu tertentu kalau investasi sangat mahal. PP No 22 diatur hal itu. Selain Belanda, ada Singapura dan China," tutup Bobby.
[bim]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar